Sejarah Istana Topkapi Istanbul Turki

Dinati Utsmaniyah atau Ottoman Turki dikenal sebagai penguasa Islam yang paling berjaya di dunia. Sempat menguasai Eropa selama ratusan tahun, peninggalan dinasti Utsmaniyah masih bisa dilihat hingga kini dan menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi turis. Salah satu di antaranya adalah istana Topkapi yang merupakan tempat tinggal Sultan Turki selama 400 tahun.

Berada di kota Istanbul dan menjadi bagian dari kawasan bersejarah Istanbul, istana Topkapi dibangun pada awal abad ke-15 setelah sultan Mehmet II berhasil menguasai Konstantinopel, ibukota kekaisaran Byzantium atau Romawi timur (yang kini bernama Istanbul). Istana Topkapi bersama dengan bangunan lainnya di kawasan bersejarah Istanbul tercatat sebagai situs warisan dunia UNESCO sejak tahun 1985.

Berbeda dengan istana di negara Eropa lainnya yang terdiri dari kastil yang tinggi dan dikelilingi halaman atau taman, istana Topkapi terdiri dari banyak bangunan yang tersebar di bukit dan menghadap langsung ke teluk Golden Horn dan selat Bosphorus. Istana – istana ini menjadi tempat tinggal sultan dan para istri, para selir, para pejabat kerajaan dan para pegawai kerajaan. Istana bergaya arsitektur Ottoman dan baroque ini terdiri dari 5 komplek istana, menara, dapur, sekolah, masjid juga harem atau tempat tinggal para wanita kerajaan.

Sejarah Istana Topkapi

Istana Topkapi terletak di selat Bosphorus sebagai saksi kejayaan serta tragedi terbesar dalam sejarah Kesultanan Usmaniyah (Ottoman). Meski sekarang telah berubah fungsi menjadi sebuah museum, tetapi kurang dari satu abad lalu tempat ini merupakan kediaman Sultan, selir-selir serta para pelayan setianya. Istana tersebut dibangun di Istanbul antara 1466 dan 1478 M atas perintah Sultan Mehmet II. Setelah menaklukkan kota tersebut pada tahun 1453, dia membutuhkan sebuah tempat yang layak untuk dihuninya. Topkapi didirikan di atas reruntuhan kuno para kaisar Bizantium. Hal ini guna menunjukkan kelanjutan dari kekuasaan dan kemuliaan negara. Menjelang akhir abad ke 15, istana ini menjadi tempat hunian utama para sultan.

See also  Biaya Paket Wisata Tour Turki 2024 Murah

Dalam bahasa Turki, “Topkapi” berarti Gerbang Meriam. Nama tersebut diambil dari meriam-meriam besar yang ditampilkan di depan gerbang istana. Meriam inilah yang digunakan ketika merebut kota Istanbul yang dahulu dikenal sebagai Konstantinopel. Pada tanggal 3 April 1924, diputushkan bahwa Istana Topkapi dialihfungsikan menjadi sebuah museum, dan menjadi yang pertama dalam sejarah Republik Turki. Letak istana dekat di bagian tengah kota, tidak jauh dari Mesjid Suleymaniye dan Mesjid Biru, dekat selat Bosforus.

Pembangunan Istana Topkapi

Awalnya terdapat sekitar 700-800 penghuni istana, namun seiring waktu membengkak menjadi hingga 5000 jiwa. terdapat tiga bagian dari istana ini: Istana Tua, Istana Baru dan Istana Yidiz. Yang dikenal sebagai Istana Topkapi sebetulnya adalah Istana Baru. Istana Tua adalah bangunan pertama yang didirikan setelah kota Istanbul ditaklukkan. Sebuah kebakaran menghancurkannya pada tahun 1514, dan setelah itu kebanyakan penghuninya berpindah ke Istana Baru. Bangunan tua sempat direstorasi sebagian namun kebakan kembali terjadi di masa pemerintahan Sultan Abdulaziz yang berkuasa pada 1861 – 1876. Ketika itu, Gerbang Komandan ditempatkan di atas gedung istana lama. Kini, telah menjadi bagian dari Universitas Istanbul.

Pembangunan Istana Baru dimulai di era Mehmet II dan dibuat sangat mewah. Istana itu mendominasi pemandangan di sekitar dan di dalamnya terdapat gedung-gedung pemerintahan, pavilyun, pemandian dan bengkel kerja; selain itu ada dapur umum, ruang tidur dll. Semua kehidupan pribadi dan politik para sultan berputar di dalam istana ini. Sang penguasa bertemu dengan penasihatnya di sini, merayakan kemenangan tentaranya di sini, serta menciptakan strategi baru penaklukkan. Seiring waktu, Istana Topkapi menjadi pusat keluarga serta pusat budaya.

Pada abad ke 18, sebuah istana baru dibangung di Besiktas, Istanbul. Tempat ini merupakan istana musim panas bagi Sultan Selim III (1789 – 1807). Sultan Mahmud II (1808 – 1839) yang lebiih menyukai berada di luar keratonnya, lebih menyukai berdiam di istana baru ini. Istana Yildiz ini merupakan sebuah tempat pelarian bagi sang penguasa, untuk dapat beristirahat sejenak tanpa meninggalkan ibukota. Akan tetapi di masa pemerintahan Sultan Abdulhamid II, malah seluruh pusat pemerintahan turut dipindahkan ke istana baru ini.

See also  Paket Tour Turki Tulip 2023

Harem Istana Topkapi

Harem merupakan tempat tinggal ratusan wanita yang menjadi selir beserta para anaknya. Tempat ini juga menjadi tempat para pangeran berdiam hingga berusia 16 tahun. Para wanita yang tinggal di harem pada masa Ottoman memperoleh pendidikan yang terbaik serta bekerja untuk mendukung pendanaan istana. Nama Harem diambil dari kata Haram yang berasal dari bahasa Arab. Kebanyakan pria dilarang keras memasuki bagian istana ini. Sebelumnya merupakan tempat yang terpisah dari kediaman sultan. Namun hal ini berubah, ketika seorang selir yang pintar dan cantik dapat memikat hati Sultan Suleiman Agung. Sang selir lahir dari sebuah wilayah di Polandia dan bernama asli Alexandra, namun oleh Sultan dipanggil Hurrem yang berarti “si ceria”. Dia menginginkan sebuah hubungan layaknya pasangan suami-istri dan berhasil memdapatkannya berdasarkan penuturan penulis Andrew Colt dalam bukunya:

“Ketika sebuah kebakaran merusak Istana Tua, Roxelana [panggilan Alexandra] menggunakan ini sebagai alasan untuk hidup di Istana Baru – yang dikenal sebagai Topkapi – pusat kehidupan politik dan kehidupan sultan. Dia membawa para pelayan kasimnya, yang berkulit hitam maupun putih, para pembantu dan lainnya. Ketika sudah berpindah, dia tidak beranjak pergi. Harem akhirnya menjadi satu dengan pusat pemerintahan, dan konsekuensinya kelak akan disayangkan.”

Pusat kekuasaan di Harem adalah di apartemen sang Valide Sultan, yang biasanya merupakan Ibu atau permaisuri dari Sultan. Dia yang berkuasa di Valide adalah yang menjadi wanita utama dalam Kesultanan Ottoman. Valide pertama yang berkuasa besar adalah Hurrem Sultan, si wanita Polandia tersebut, akan tetapi yang juga terkenal adalah Nurbanu Sultan, permaisuri dari Selim II maupun Kosem Sultan, permaisuri Ahmed I. Para wanita ini sangat cerdik dan memiliki keahlian manajemen sehingga mereka melipatgandakan pemasukan yang dihasilkan dari Harem. Beberapa aksesoris dari Istana Topkapi terkait kehidupan wanita yang menguasai tempat ini di abad ke 16, tetapi kebanyakan sekarang merupakan peninggalan dari abad ke 19 dan awal abad ke 20.

See also  Sejarah Blue Mosque Istanbul Turki

Arsip Istana Topkapi

Istana Topkapi memiliki arsip dan perpustakaan yang luar biasa. Terdapat sekitar 300 ribu dokumen yang disimpan. Taman di Istana Topkapi sangat kaya dengan bunga dan tanaman seperti mawar, tulip, hyacinth dalam tradisi Ottoman. Ketika istana berubah menjadi museum, untuk pertama kalinya masyarakat umum boleh mengunjunginya. Museum ini memiliki banyak koleksi peninggalan mereka yang telah mendiami tempat ini selama 400 tahun. Koleksi yang ditampilkan sehari-hari hanya sebagian kecil dari yang sesungguhnya terdapat di dalam gudang penyimpanan.

Selain lukisan, perhiasan dan barang pribadi milik sultan dan keluarganya, terdapat juga beberapa peninggalan yang terkait dengan masa Nabi Muhammad SAW. Istana Topkapi kini menerima turis sepanjang tahun. Tempat ini sekarang menjadi pusat pembelajaran budaya Ottoman dan pada masa kejayaannya. Pengunjung dapat membayangkan betapa megahnya masa kejayaan tersebut sambil beristirahat sejenak di tempat tersebut.

Catatan :

Untuk konsultasi Paket Umroh Plus Turki silahkan langsung menghubungi :
Alindra Haqeem Travel
Jl. Haji Samali No.87 E, Kalibata Jakarta Selatan

Similar Posts